FISIOTERAPI BEKASI - Bronkitis adalah infeksi pada saluran napas bagian bawah, termasuk saluran napas utama (bronkus) tanpa keterlibatan jaringan parenkim paru. Infeksi ini menyebabkan peradangan percabangan saluran napas dan produksi batuk kering atau batuk produktif. Fungsi saluran napas dan paru dapat terganggu akibat peradangan yang terjadi, dan jika tidak ditangani dengan tepat dapat berkembang menjadi infeksi di jaringan parenkim paru atau pneumonia. Fisioterapi menjadi salah satu cara untuk memulihkan fungsi saluran napas dan paru.
Fisioterapi untuk Pasien Bronkitis
Fisioterapi adalah metode pengobatan untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak serta fungsi tubuh baik secara manual maupun menggunakan peralatan, pelatihan fungsi, peningkatan gerak, dan komunikasi. Fisioterapi lebih banyak dikenal sebagai cara pengobatan untuk pasien yang memiliki masalah fisik, dari sekadar terkilir hingga patah tulang. Fisioterapi dapat juga untuk mengobati pasien bronkitis guna memulihkan fungsi saluran napas yang sebelumnya terganggu.
Fisioterapi pada paru atau biasa disebut dengan fisioterapi dada merupakan salah satu penanganan fisioterapi yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan saluran pernapasan termasuk pada kasus bronkitis. Fisioterapi dada tidak hanya diberikan dalam rangka membersihkan saluran pernapasan karena produksi dahak/ mukus, namun juga bagaimana mengembalikan fungsi paru agar dapat bekerja secara optimal dalam memenuhi kebutuhan tubuh.
Kasus bronkitis terdiri atas bronkitis akut dan bronkitis kronik. Bronkitis akut adalah infeksi saluran napas bagian bawah yang menimbulkan batuk dan atau produksi dahak selama 1 sd 3 minggu. Bronkitis kronik adalah peradangan saluran udara yang menyebabkan batuk terus menerus selama minimal 3 bulan dan terjadi selama dua tahun berturut-turut.
Bronkitis dapat terjadi pada segala usia, tapi kebanyakan menyerang anak berusia di bawah 5 tahun. Penyakit ini lebih sering muncul saat cuaca dingin dan seringkali disertai demam, sakit tenggorokan, atau flu. Penyebabnya biasanya virus (misalnya Influenzae A dan B, parainfluenza, Coronavirus, Rhinovirus, Respiratory syncytial virus, Human metapneumovirus) dan bakteri (misalnya Bordetella pertussis, Mycoplasma pneumoniae dan atau Chlamydia pneumoniae). Bronkitis dapat juga disebabkan oleh pajanan alergen/zat iritan termasuk polusi asap, udara kotor dan debu. Gejala yang dapat terjadi termasuk batuk produktif atau batuk nonproduktif, mengi, sesak napas, serta nyeri dada. Infeksi saluran napas atas seperti common cold dapat mendahului onset bronkitis dan dapat menyebabkan sakit kepala, hidung tersumbat dan nyeri tenggorokan.
Pada kondisi penyakit paru termasuk bronkitis, pemasalahan yang sering dihadapi oleh fisioterapis diantaranya adalah pasien kesulitan saat mengeluarkan dahak, dada terasa penuh, nafas menjadi tidak teratur ( perubahan pola napas), rasa kaku dan tegang pada otot di dada, dan juga pasien merasa mudah lelah dan sesak saat beraktivitas. Penggunaan fisioterapi dada pada pasien bronkitis berguna untuk menurunkan keluhan pernapasan termasuk menurunkan tingkat sesak napas dan mengurangi penumpukan produksi dahak serta menjaga fungsi saluran napas dan paru agar tetap bekerja optimal. Ahli fisioterapi akan bekerja sama dengan dokter ahli lain, termasuk dokter spesialis paru dan dokter spesialis anak khususnya pada pasien balita.
Jenis Fisioterapi Dada untuk Pemulihan Fungsi Paru
Ada beberapa jenis fisioterapi untuk membantu memulihkan fungsi paru. Terapi ini bisa berjalan secara individual ataupun kombinasi. Penentuan jenis terapi dilakukan oleh fisioterapis atau ahli fisioterapi berdasarkan rekam medis dan hasil penilaian terhadap kondisi pasien, termasuk diantaranya adalah:
Sinar inframerah (infrared)
Pemberian sinar inframerah ke dada akan membuat pasien merasa hangat. Intensitas sinar disesuaikan dengan tingkat ketahanan pasien. Penetrasi sinar ini mencapai jaringan subkutan, terutama epidermis dan dermis. Jarak sumber sinar dengan bagian tubuh pasien yang diterapi sekitar 30-45 cm selama 10-15 menit per sesi.
Terapi dada
Terapi dada terdiri atas beberapa jenis metode, antara lain:
· Postural drainage: pijatan yang bertujuan mengeluarkan dahak dari paru lewat saluran pernapasan dengan memposisikan pasien pada posisi
· Tapotemen atau perkusi: menepuk-nepuk bagian dada dengan irama untuk menggetarkan paru sehingga dahak yang lengket bisa lepas dan keluar. Tidak semua pasien bisa menjalani terapi ini karena ada risiko dari
· Vibrasi: sangkar dada digetarkan guna mempercepat keluarnya dahak dari saluran napas dan paru.
· Latihan batuk efektif: teknik batuk tertentu untuk mengeluarkan dahak yang telah terakumulasi ke saluran pernapasan
Teknik-teknik ini umumnya lebih efektif bila terdapat produksi dahak/mukus di dalam saluran napas dan atau paru.
Tujuan Fisioterapi Dada pada Pasien Bronkitis
Fisioterapi dada pada pasien bronkitis bertujuan untuk menekan proses peradangan dan meningkatkan fungsi drainase pada saluran napas. Tujuan fisioterapi semestinya mencakup edukasi, meningkatkan olahraga, menghindari rawat inap, membantu mengeluarkan dahak, serta meningkatkan volume paru dan mobilitas toraks.
Bronkitis kronik memiliki dampak signifikan terhadap morbiditas dan kualitas hidup. Edukasi mengenai bronkitis akan membantu pasien sadar akan pentingnya menjaga kesehatan paru dan mencegah terjadinya bronkitis dengan mempromosikan gaya hidup sehat, termasuk berhenti merokok. Adapun olahraga secara teratur bagi pasien bronkitis juga terbukti dapat mengurangi hambatan aliran udara, membersihkan saluran udara, dan mengeluarkan dahak.
Persiapan Sebelum Fisioterapi Dada
Tidak semua pasien bronkitis bisa menjalani fisioterapi. Jenis fisioterapi pun harus dipastikan sesuai dengan kondisi pasien. Karena itu, harus ada rekomendasi dari dokter Spesialis Paru bila pasien hendak menjalani fisioterapi dada. Bila dinyatakan cocok menjalani fisioterapi dada, persiapannya mencakup sbb:
· Mencatat gejala yang terjadi, termasuk kapan mulai dirasakan, berapa lama, dan apa yang dilakukan ketika pertama kali merasakan gejala
· Membuat daftar obat dan suplemen yang sedang dikonsumsi serta prosedur medis yang pernah dijalani, seperti riwayat
· Menyiapkan pertanyaan terkait dengan kondisi atau hasil tes diagnosis jika
· Harus ada pendamping saat datang ke
· Gunakan pakaian yang nyaman dan longgar agar fisioterapis lebih mudah memeriksa dan melakukan
Proses Fisioterapi Dada
Proses fisioterapi dada yang dijalankan terhadap pasien tergantung jenisnya. Terapi dada, misalnya, diawali dengan komunikasi antara fisioterapis dan pasien atau orang tua pasien mengenai frekuensi batuk dan bagaimana pola tidur dan makan pasien. Setelahnya, fisioterapis mendengarkan suara paru-paru pasien dengan stetoskop. Dengan demikian, fisioterapis bisa membuat diagnosis dan menentukan ritme, frekuensi, dan intensitas pijatan.
Fisioterapis lalu membersihkan hidung pasien yang tersumbat dengan larutan garam dan pompa kecil. Setelah itu, fisioterapis mengikuti ritme pernapasan dengan menaruh tangan pada dada dan meningkatkan aliran udara keluar. Tindakan ini akan mendorong dahak keluar ke tenggorokan. Begitu dahak sudah ada di tenggorokan, fisioterapis memicu refleks batuk pasien agar dahak dapat keluar. Cara ini diulang beberapa kali hingga dianggap pasien merasa lebih lega dalam bernapas.
Risiko dan Efek Samping
Fisioterapi dada berguna bagi pasien bronkitis, namun tetap ada risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan terutama pada pasien anak berusia di bawah lima tahun. Beberapa jenis fisioterapi diketahui tidak terlalu efektif terhadap pasien bronkitis balita. Pasien yang memiliki penyakit paru lainnya juga perlu memberitahukan gejala yang dialami kepada fisioterapis. Risiko yang dapat terjadi antara lain adalah pernapasan menjadi tidak stabil dan muntah saat prosedur berlangsung, risiko patah tulang dada, naiknya cairan asam lambung, irama detak jantung tak beraturan dan atay komplikasi sistem saraf
Perawatan Pasien Sesudah Fisioterapi Dada
Fisioterapi dada adalah prosedur yang berlangsung secara berkelanjutan dalam sejumlah sesi. Fisioterapis akan memberitahukan jadwal sesi dan perkiraan berapa lama terapi berlangsung. Pasien juga diajari cara meringankan gejala bronkitis di rumah, termasuk mengeluarkan dahak dengan larutan garam dan pompa khusus.
Post A Comment:
0 comments: