FISIOTERAPI BEKASI -   Pengobatan medis dapat membantu menghentikan infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan bronkitis. Akan tetapi, infeksi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan gangguan pernapasan jangka panjang meski bronkitisnya telah diobati. Untuk mengatasi kondisi tersebut, fisioterapi untuk dada dapat membantu memperkuat fungsi paru yang rusak akibat bronkitis.

Seperti apa terapi fisik yang bisa dilakukan sehingga paru-paru pasien bronkitis bisa kembali berfungsi dengan optimal? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut.

Jenis fisioterapi untuk pemulihan bronkitis



Bronkitis adalah penyakit pernapasan yang muncul saat terjadi peradangan pada bronkus yang biasanya disebabkan infeksi virus atau bakteri. Peradangan bisa menyebabkan kerusakan pada sel-sel paru sehingga fungsi paru bisa melemah sekalipun virus atau bakteri sudah tidak lagi menginfeksi.

Oleh karena itu, setelah sembuh, biasanya pasien akan kembali menjalani pengobatan medis untuk mendukung kerja paru-paru. Tergantung pada kondisi pasien bronkitis, beberapa dokter mungkin akan menganjurkan untuk menjalani terapi fisik (fisioterapi) untuk dada.

Fisioterapi untuk bronkitis bertujuan mempertahankan bukaan saluran pernapasan sehingga mencegah paru-paru yang lemah tidak bekerja terlalu keras. Inilah teknik-teknik terapi dada yang bisa membantu pemulihan bronkitis.

 

1. Fisioterapi dada manual

Peradangan pada bronkitis menyebabkan penumpukan lendir di saluran napas. Lendir ini kemudian menghambat keluar-masuknya udara ke dalam tubuh sehingga paru-paru harus bekerja ekstra keras saat menjalankan proses pernapasan.

Fisioterapi dada manual yang disebut juga teknik perkusi dapat dilakukan untuk membersihkan saluran pernapasan, terutama di sekitar dinding paru, dari lendir sehingga udara bisa mengalir dengan lancar.

Dalam melakukan teknik ini, ahli fisioterapi (fisioterapis) akan meminta Anda untuk duduk atau tengkurap di atas tempat tidur. Dengan kepalan tangan fisioterapis kemudian akan memberikan tepukan di sekitar dinding dada Anda.

Tepukan akan menimbulkan getaran yang kuat sehingga lendir yang menumpuk dapat mengalir ke saluran udara yang lebih lebar.

Teknik fisioterapi untuk bronkitis ini biasanya juga dikombinasikan dengan latihan pernapasan seperti active cycle of breathing technique untuk membantu lendir turun lebih cepat.

2. Drainase postural

Sama halnya dengan fisioterapi dada manual, drainase postural berfungsi untuk membersihkan jalan pernapasan dari lendir.

Bedanya, drainase postural dilakukan dalam posisi tertentu sehingga menciptakan gravitasi lebih untuk menarik lendir yang menggumpal. Fisioterapi untuk bronkitis ini juga dibantu dengan teknik batuk efektif untuk mengeluarkan dahak.

Dengan menggunakan alat khusus, fisioterapis dapat menentukan area penggumpalan lendir. Fisioterapis selanjutnya akan memposisikan tubuh Anda ke arah berlawanan dari area penggumpalan lendir dan menahannya selama 10 menit.

Nantinya, fisioterapis juga bisa memposisikan tubuh Anda dengan cara yang berbeda, tergantung dengan bagian dada yang terasa sesak atau nyeri saat bernapas.

Setelah lendir mengalir ke saluran napas utama (yang lebih besar), fisioterapis akan meminta Anda untuk batuk dengan kencang untuk mengeluarkan dahak.

3. Latihan pernapasan

Latihan pernapasan khusus dapat dilakukan dalam fisioterapi bronkitis untuk meningkatkan kapasitas paru-paru dan mengembalikan fungsi pernapasan.

Salah satu contoh latihan pernapasannya adalah teknik pernapasan siklus aktif (active cycle of breathing technique). Pada latihan ini, Anda akan diajarkan untuk menggunakan pernapasan perut atau bernapas dengan diafragma.

Menurut Physio.co.uk, teknik pernapasan siklus aktif bertujuan untuk menghirup oksigen lebih banyak dan mengalirkan lebih maksimal ke seluruh tubuh. Di samping itu, fisioterapi untuk bronkitis ini bisa membantu mengalirkan lendir yang terjebak pada saluran udara yang sempit ke saluran yang lebih lebar sehingga lebih mudah dikeluarkan saat batuk.

Fisioterapis akan membantu Anda melatih teknik pernapasan ini. Anda akan diminta untuk menarik dan menghembuskan dengan pernapasan perut selama beberapa saat. Dengan pernapasan perut, dada akan mengembang lebih besar sehingga memungkinkan udara masuk lebih dalam dan mendorong lendir yang menggumpal di saluran yang sempit.

Setelah itu, Anda perlu menghembuskan udara atau batuk dengan kuat untuk membantu mengeluarkan lendir.

 

Latihan pernapasan yang dilakukan saat sesi fisioterapi biasanya dianjurkan untuk dilakukan setiap hari selama masa pemulihan bronkitis.

Fisioterapis biasanya juga menganjurkan Anda untuk membuang lendir melalui hidung ketika tersumbat, atau mulut ketika mengganjal di tenggorokan. Sebaiknya Anda juga tidak menelan lendir karena bisa menyebabkan penumpukan di saluran napas.

Secara umum, fisioterapi juga dapat dilakukan bersamaan dengan pengobatan bronkitis, seperti obat bronkodilator. Untuk itu, pastikan Anda tetap mengonsumsi obat-obatan secara teratur selama melakukan fisioterapi sehingga bisa meningkatkan fungsi paru secara optimal.

 

Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: