FISIOTERAPI BEKASI - Cedera lutut adalah salah satu jenis cedera yang paling sering terjadi. Pada kelompok atlet saja, diperkirakan sebanyak 2,5 juta atlet mengalami cedera lutut setiap tahunnya. Penanganan cedera ini bisa berupa perawatan yang sederhana hingga harus melakukan operasi. Hal ini tergantung dengan jenis cedera lutut dan tingkat keparahan yang Anda alami.
Berbagai jenis cedera lutut yang sering terjadi
Lutut sakit saat mengalami cedera bisa terjadi akibat berbagai aktivitas fisik, seperti olahraga, terjatuh, atau terbentur sesuatu. Nyeri, bengkak, kesulitan menahan beban, dan ketidakstabilan gerak merupakan beberapa gejala umum yang biasanya terjadi.
Ada beberapa macam cedera lutut yang perlu Anda ketahui. Dengan mengetahui jenis yang umum terjadi, maka memudahkan proses pengobatan yang Anda lakukan.
Berikut adalah berbagai jenis cedera lutut dan penjelasannya yang sering terjadi.
1. Keseleo atau terkilir
Keseleo atau terkilir sering kali terjadi ketika Anda mengalami cedera lutut. Bagian yang terkilir adalah ligamen atau jaringan ikat lutut. Jaringan ikat ini berfungsi melindungi tulang dan sendi serta menentukan ruang gerak dari tulang, karenanya bagian ini bersifat lentur dan fleksibel.
Lutut keseleo atau terkilir biasanya terjadi akibat melakukan beberapa olahraga, seperti sepak bola dan bola basket. Kedua olahraga ini membuat atlet sering kali mengalami pendaratan yang salah ketika melompat dan kaki bergerak dengan cepat.
Gejala yang ditimbulkan saat Anda mengalami kondisi ini adalah sakit dan nyeri ketika berjalan, serta warna kemerahan di sekitar daerah yang terkilir.
2. Cedera meniskus
Meniskus adalah bantalan sendi lutut yang berbentuk seperti cincin dan berperan mencegah lutut mengalami benturan dan menghindari tulang lutut bergesekan dengan tulang lainnya.
Cedera ini ditandai dengan robekan meniskus dan menimbulkan rasa nyeri, pembengkakan, serta lutut menjadi kaku. Kondisi ini biasa terjadi akibat Anda melakukan olahraga, di mana lutut terbentur sesuatu.
3. Patah tulang lutut
Patah tulang atau fraktur lutut terjadi akibat trauma, seperti jatuh, mengalami kecelakaan, atau cedera saat olahraga. Penderita tulang keropos atau osteoporosis terkadang juga bisa mengalami kondisi ini hanya karena salah melangkah.
Bagian tulang yang biasa mengalami patah adalah tulang tempurung lutut (patela). Jika Anda mengalami patah tulang, dokter akan menganjurkan tindakan medis, seperti operasi untuk memperbaiki kondisi ini sesegera mungkin.
4. Overuse
Overuse terjadi ketika lutut terlalu sering Anda gunakan dan kemudian timbul gangguan, seperti patellofemoral pain syndrome yang lebih banyak terjadi pada atlet lari dan sepeda. Nyeri yang muncul biasanya terasa pada bagian lutut atau belakang lutut.
Keparahan sakit yang dialami penderita cedera lutut ini bisa berbeda-beda. Tingkat keparahan dan rasa sakitnya akan meningkat jika Anda melakukan aktivitas berat. Kondisi ini bisa sembuh apabila Anda mengurangi aktivitas sementara dan beristirahat yang cukup
5. Dislokasi
Dislokasi dapat terjadi karena benturan keras dan cedera pada lutut pada saat berolahraga atau mengalami kecelakaan. Kondisi ini dapat memengaruhi bagian sendi dan tempurung lutut.
Dislokasi sendi lutut adalah cedera langka, namun dapat menimbulkan kerusakan parah pada anatomi lutut, pembuluh darah, dan saraf di sekitarnya. Sehingga, kondisi ini perlu penanganan darurat dan prosedur beda.
Sementara, dislokasi tempurung lutut (patela) dapat terjadi saat bagian ini bergeser ke sisi lutut. Pengobatan kondisi ini berupa pengembalian tempurung lutut ke posisi semula dan terapi fisik.
6. Cedera ACL
Anterior cruciate ligament (ACL) adalah salah satu dari empat ligamen yang menghubungkan tulang kering dan tulang paha. Cedera ACL lebih rentan pada beberapa orang yang sering melakukan aktivitas olahraga, seperti sepak bola dan basket.
Cedera akibat robeknya ACL biasanya disebabkan karena mengubah arah dengan cepat atau salah mendarat setelah lompatan. Kondisi ini umumnya terjadi bersamaan dengan bagian, seperti meniskus dan ligamen lainnya.
7. Bursitis
Bursitis adalah cedera sendi yang memengaruhi bagian bursa, yakni kantong lendir berisi cairan yang berfungsi melindungi bagian luar sendi lutut sehingga tendon dan ligamen dapat bergerak mulus pada sendi.
Kondisi yang juga disebut sebagai radang kantung lendir lutut ini bisa terjadi saat bursa mengalami iritasi atau infeksi, sehingga meradang dan menimbulkan rasa sakit pada lutut.
Apa saja pertolongan pertama pada cedera lutut?
Saat mengalami cedera, Anda harus segera mendapatkan pertolongan dalam 48 hingga 72 jam pertama. Dikutip dari Better Health Channel, saran pertolongan pertama saat mengalami cedera lutut antara lain sebagai berikut.
· Segera hentikan semua aktivitas fisik yang Anda lakukan.
· Jangan memaksakan untuk berjalan dan sebaiknya istirahatkan sendi lutut.
· Gunakan kompres es selama 15 menit setiap beberapa jam untuk mengurangi rasa sakit, bengkak, dan perdarahan internal.
· Hindari menggunakan air hangat atau balsem saat mengalami cedera lutut.
· Perban lutut dengan kuat untuk mencegah pergeseran apabila mengalami patah tulang atau dislokasi sendi.
· Berbaring telentang dan angkat ke atas pada kaki yang cedera.
· Hindari hal-hal yang mendorong perdarahan dan pembengkakan pada lutut, seperti pemberian alkohol dan memijat persendian.
Jika Anda mengalami rasa sakit parah, pembengkakan, mulai pincang, hingga tidak bisa menggerakan lutut, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.
Dikutip dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, dokter akan merekomendasikan perawatan tergantung beberapa faktor, seperti tingkat keparahan cedera, usia, kesehatan umum, dan tingkat aktivitas Anda.
Secara umum pengobatan cedera lutut secara medis terbagi dua, yakni perawatan non-bedah dan perawatan bedah.
Perawatan non-bedah
Jika Anda mengalami cedera lutut dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang, beberapa tindakan sederhana berikut bisa membantu untuk mengatasinya.
· Imobilisasi. Perawatan untuk mencegah lutut Anda bergerak selama proses pemulihan. Penderita patah tulang akan menggunakan gips untuk menahan tulang di tempatnya hingga sembuh.
· Fisioterapi. Metode terapi fisik dan latihan khusus untuk mengembalikan fungsi lutut dan memperkuat otot kaki kembali.
· Obat-obatan. Konsumsi obat anti-inflamasi non steroid, seperti aspirin dan ibuprofen bisa membantu mengurangi nyeri dan bengkak.
Perawatan bedah
Beberapa kondisi patah tulang dan cedera sekitar lutut, seperti cedera ACL robek memerlukan prosedur pembedahan untuk memulihkan fungsi kaki Anda sepenuhnya. Anda bisa menjalani dua prosedur operasi, yakni operasi artroskopi dan operasi terbuka.
· Operasi artroskopi. Teknik bedah mikro yang melibatkan pemeriksaan bagian dalam lutut dengan memasukkan instrumen teleskop melalui sayatan kecil pada lutut.
· Operasi terbuka. Teknik bedah melalui sayatan yang lebih besar agar ahli bedah lebih mudah memperbaiki struktur lutut yang cedera.
Bagaimana cara menghindari cedera lutut?
Sebenarnya, ada langkah pencegahan agar tidak cedera yang bisa Anda ikuti dan praktikkan dengan mudah. Berikut beberapa cara untuk mencegah cedera pada lutut, baik saat berolahraga atau dalam aktivitas sehari-hari.
· Pemanasan untuk mempersiapkan kondisi sendi dan otot sebelum olahraga.
· Peregangan sesudah melakukan berolahraga dengan gerakan yang ringan dan mudah.
· Bangun program latihan secara perlahan dan hindari perubahan intensitas olahraga secara tiba-tiba.
· Menggunakan sepatu olahraga yang sesuai aktivitas fisik yang Anda lakukan.
· Memakai pelindung lutut ketika melakukan beberapa olahraga, seperti bersepeda.
· Menjaga berat badan ideal agar tekanan pada lutut tidak bertambah.
· Membiasakan diri menggunakan tangga dibandingkan lift, mengendarai sepeda, dan latihan angkat beban saat berolahraga untuk melatih kekuatan kaki.
Walaupun sudah mengikuti anjuran di atas, Anda mungkin masih bisa mengalami cedera lutut. Apabila kondisi ini terjadi, segera lakukan pertolongan pertama dan segera pergi ke dokter.
Bila Anda memiliki berbagai pertanyaan seputar kondisi ini, konsultasikan ke dokter Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Post A Comment:
0 comments: