FISIOTERAPI BEKASI - Tulang merupakan satu dari sekian banyak anggota tubuh yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak. Fungsi tulang sangat penting bagi anak, terutama pada masa tumbuh kembang. Oleh sebab itu, orangtua perlu mewaspadai gangguan tulang pada anak. Salah satunya yaitu kanker tulang. Mengenal penyebab dan gejala penyakit tersebut dapat membantu mengenali serta melakukan tindakan yang tepat untuk pengobatan.
Kanker tulang pada anak
Kanker tulang adalah penyakit kanker yang bermula pada tulang dan terkadang dapat menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk paru-paru atau area tulang lainnya. Penyakit ini dapat terjadi pada siapapun, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan lansia.
Dibanding jenis penyakit kanker lainnya, kanker tulang pada anak sebenarnya jarang terjadi. Melansir Kids Health, penyakit ini hanya menyumbang sekitar 3 persen dari total kasus kanker pada anak. Adapun jenis kanker tulang yang umum terjadi pada anak adalah osteosarcoma dan sarkoma Ewing.
Osteosarcoma
Osteosarcoma adalah tumor tulang ganas yang paling sering terjadi pada anak-anak. Jenis kanker tulang ini umumnya tumbuh di ujung tulang berukuran panjang. Sebagai contoh, ujung tulang yang membentuk lutut, yaitu bagian bawah tulang paha (femur) dan bagian atas tulang kering yang lebih besar (tibia).
Tak jarang, tumor juga bisa tumbuh di ujung tulang lengan atas (humerus) yang berdekatan dengan bahu. Selain kedua tempat yang umum tersebut, panggul, bahu, dan tengkorak juga dapat menjadi tempat tumbuhnya osteosarcoma.
Osteosarcoma biasanya berkembang dari osteoblast, yaitu sel yang membuat tulang tumbuh. Oleh karena itu, penyakit kanker ini paling sering menyerang anak dan remaja, berusia di antara 10-20 tahun, yang tengah mengalami lonjakan pertumbuhan.
Sarkoma Ewing
Sarkoma Ewing adalah jenis kanker tulang pada anak yang lebih jarang terjadi. Hanya sekitar 10-15 persen kasus sarkoma Ewing dari total kasus kanker tulang pada anak. Adapun kanker tulang jenis ini sering menyerang anak-anak dan remaja berusia 10-19 tahun.
Kanker tulang sarkoma Ewing dapat tumbuh pada tulang manapun dari tubuh, tetapi paling sering terjadi sekitar panggul, paha, kaki bagian bawah, lengan atas, dan tulang rusuk. Selain itu, kanker ini juga bisa tumbuh pada jaringan lunak yang terhubung ke tulang, seperti tendon, ligamen, tulang rawan, atau otot, terutama bagian batang tubuh, lengan, dan kaki.
Penyebab kanker tulang pada anak
Penyebab kanker tulang pada anak tidak diketahui pasti. Namun, para ahli meyakini osteosarcoma dan sarkoma Ewing terjadi karena adanya perubahan atau kesalahan pada DNA sel tulang yang sedang tumbuh selama masa pertumbuhan anak.
Perubahan tersebut menyebabkan sel-sel pada tulang tumbuh dan berkembang biak secara tak terkendali. Akibatnya, sel-sel tulang menumpuk dan membentuk benjolan jaringan atau tumor.
Meski penyebabnya tidak diketahui, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seorang anak terkena kanker tulang. Faktor-faktor risiko tersebut, yaitu:
· berjenis kelamin laki-laki,
· anak-anak atau remaja berusia 10-20 tahun,
· bertubuh tinggi melebihi teman-teman seusianya,
· mempunyai kondisi genetik langka, seperti sindrom Li-Fraumeni,
· memiliki kondisi tulang tertentu, seperti penyakit tulang Paget,
· pernah mengalami kanker jenis lain, seperti retinoblastoma,
· mempunyai kondisi medis tertentu, seperti hernia umbilikalis,
· atau pernah terkena paparan radiasi, termasuk dari pengobatan radioterapi untuk kanker yang pernah dijalani sebelumnya.
Meski demikian, anak atau remaja yang memiliki satu dari sekian risiko tersebut belum tentu akan mengembangkan kanker pada masa berikutnya. Sebaliknya, seorang anak yang telah terdiagnosis kanker tulang pun mungkin memiliki faktor risiko tanpa diketahui. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tanda-tanda dan gejala kanker tulang pada anak
Tanda-tanda, ciri-ciri, atau gejala kanker tulang pada anak bisa beragam, tergantung pada lokasi, ukuran, serta jenis tumor yang timbul. Namun, gejala kanker yang umum terjadi, yaitu rasa nyeri dan timbulnya benjolan atau pembengkakan pada area tulang atau sendi yang terkena.
Nyeri tulang atau nyeri sendi bisa datang dan pergi serta seringkali memburuk seiring waktu atau saat beraktivitas. Terkadang, rasa nyeri bisa terasa buruk pada malam hari, sehingga kerap membangunkan tidurnya. Adapun benjolan atau pembengkakan terkadang timbul pada beberapa minggu setelah rasa sakit muncul.
Terkadang, kemunculan kanker pertama kali ditandai dengan patah tulang (fraktur) pada area tulang yang terkena, seperti tangan atau kaki. Hal ini bisa terjadi karena sel kanker telah melemahkan tulang, sehingga menyebabkan patah.
Selain tanda-tanda tersebut, beberapa gejala berikut ini juga bisa menjadi tanda kanker tulang pada anak.
· Kemampuan gerak yang menurun, seperti kesulitan berjalan atau pincang.
· Kelelahan.
· Demam.
· Penurunan berat badan.
· Anemia.
Gejala-gejala tersebut memang mirip dengan tanda-tanda penyakit lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya Anda selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui diagnosis yang tepat.
Pengobatan kanker tulang pada anak
Biasanya, dokter merekomendasikan kombinasi beberapa pengobatan untuk mengatasi kanker tulang pada anak. Kombinasi pengobatan kanker yang dipilih akan tergantung pada berbagai faktor, termasuk ukuran dan lokasi tumor, jenis kanker, serta tingkat keparahan atau stadium kanker yang dimiliki.
Berikut adalah beberapa prosedur pengobatan kanker tulang untuk anak yang umumnya dokter rekomendasikan.
· Operasi
Pengobatan sebagian besar kasus osteosarkoma dan sarkoma Ewing melalui prosedur operasi untuk mengangkat tumor pada tulang. Jenis operasi yang dokter rekomendasikan antara lain limb-salvage surgery, atau prosedur tanpa perlu mengamputasi anggota tubuh. Pada jenis operasi ini, pengangkatan tulang yang terkena tumor, akan diganti dengan cangkok tulang atau prostesis (tulang buatan dari logam).
Namun, bila sel kanker telah menyebar ke saraf dan
pembuluh darah sekitar tulang, dokter umumnya akan merekomendasikan amputasi.
Adapun jika kanker telah menyebar ke organ atau anggota tubuh lain, pembedahan
akan dokter rekomendasikan untuk mengangkat tumor pada lokasi tersebut.
· Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh tumor.
Biasanya, jenis pengobatan ini diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan
tumor, sehingga operasi lebih mudah. Namun, kemoterapi juga bisa dokter
rekomendasikan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa.
· Radioterapi
Terapi radiasi atau radioterapi menggunakan sinar
berenergi tinggi, seperti sinar-X, untuk membunuh atau menghentikan pertumbuhan
sel kanker. Umumnya, dokter tidak merekomendasikan terapi ini untuk kanker
tulang osteosarcoma pada anak. Namun, pada sarkoma Ewing atau jenis tumor yang
tidak dapat diangkat melalui operasi, ada kemungkinan dokter akan
merekeomendasikan radioterapi.
· Pengobatan lain
Selain tiga jenis pengobatan tersebut, dokter juga
seringkali merekomendasikan bentuk pengobatan lainnya. Sebagai contoh, terapi
target dengan obat-obatan atau bentuk lainnya guna mengatasi kondisi medis yang
muncul akibat efek samping dari pengobatan.
Tak hanya itu, terapi fisik atau fisioterapi juga mungkin akan
dokter sarankan untuk membantu mengembalikan kemampuan gerak tubuh setelah
menjalani operasi. Saat terapi fisik, terapis dapat membantu anak Anda kembali
berjalan dengan menggunakan alat bantu, seperti kruk.
Dengan berbagai pengobatan ini, anak yang mengalami kanker
tulang memiliki kemungkinan untuk sembuh. Sekitar 60-80 persen anak yang
menderita kanker tulang dapat terbebas dari penyakit ini, terutama bila tumor
belum menyebar.
Namun, kemungkinan sembuh dari penyakit ini menjadi kecil
bila kanker sudah menyebar ke luar tulang. Selalu konsultasikan dengan dokter
untuk informasi lebih lanjut serta diagnosis dan pengobatan yang tepat untuk
anak Anda.
Post A Comment:
0 comments: