FISIOTERAPI BEKASI - Nyeri tumit adalah salah satu penyakit pada kaki yang umum terjadi. Rasa sakit ini bisa muncul pada bagian belakang, bawah, atau dalam tulang tumit itu sendiri. Terkadang, nyeri tumit akan sembuh dengan sendirinya. Namun dalam beberapa kasus, nyeri tumit bisa bertahan lama dan semakin parah, hingga membutuhkan pengobatan. Nah pada kondisi ini, ada baiknya Anda mengetahui penyebab dari nyeri tumit tersebut untuk mengetahui jenis pengobatan yang tepat.
Berbagai penyebab nyeri tumit yang perlu Anda ketahui
Tumit adalah bagian tubuh manusia yang terletak pada bagian bawah belakang setiap kaki. Bagian tubuh ini terbentuk oleh tulang calcaneus atau yang disebut juga dengan tulang tumit. Adapun calcaneus merupakan struktur tulang terbesar yang ada pada kaki Anda.
Bentuknya yang besar membuat tulang calcaneus bisa menahan beban yang berat. Meski demikian, terlalu banyak memberi beban atau tekanan pada tumit juga bisa menimbulkan gangguan muskuloskeletal, yang umumnya ditandai dengan rasa nyeri.
Nyeri akibat tekanan berlebih ini biasanya tidak disebabkan oleh cedera tunggal, seperti keseleo atau jatuh. Namun, ini merupakan hasil dari tekanan atau benturan berulang pada tumit. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa kondisi yang sering menjadi penyebab nyeri tumit:
1. Plantar fasciitis
Plantar fasciitis merupakan penyebab sakit pada tumit yang paling sering terjadi. Kondisi ini terjadi ketika plantar fascia, yaitu jaringan ikat yang membentang pada sepanjang bagian bawah kaki, robek atau meregang. Akibatnya, jaringan tersebut jadi meradang hingga menimbulkan rasa nyeri.
Biasanya, kondisi ini terjadi pada seseorang yang sering berlari atau melompat, seperti atlet. Selain itu, orang yang memiliki kelebihan berat badan pun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi tersebut. Adapun pada penderita plantar fasciitis, rasa nyeri biasanya terjadi saat Anda bangun dari duduk dan bergerak.
2. Bursitis
Bursitis adalah peradangan pada bursa (kantung kecil berisi cairan) yang melindungi tulang, tendon, dan otot di sekitar persendian Anda. Selain di bahu, siku, pinggul, dan lutut, bursitis juga bisa terjadi di bagian belakang tumit yang dapat menjadi penyebab nyeri pada bagian tubuh tersebut.
Bursitis pada tumit biasanya terjadi jika mendapat tekanan langsung, seperti menggunakan sepatu sempit atau dengan hak tinggi, atau gerakan berulang pada kaki, seperti berlari atau melompat. Adapun rasa nyeri pada bagian tumit bisa disertai dengan kaki bengkak atau kemerahan.
3. Deformitas Haglund (pump bump)
Deformitas Haglund adalah benjolan atau pembesaran tulang yang berada pada bagian belakang tumit. Benjolan ini biasanya muncul karena peradangan dan iritasi kronis di bagian tulang tersebut.
Adapun hal ini biasanya disebabkan oleh penggunaan sepatu yang terlalu ketat atau dengan hak tinggi. Selain itu, seseorang dengan lengkungan kaki yang tinggi atau memiliki tendon Achilles yang kencang juga bisa meningkatkan risiko terjadinya deformitas Haglund.
4. Achilles tendinitis
Achilles tendinitis juga sering menjadi penyebab nyeri tumit, terutama pada atlet atau orang yang gemar berolahraga berat. Ini merupakan kondisi ketika terjadi cedera pada tendon Achilles yang berlebihan. Adapun tendon Achilles merupakan jaringan fibrosa yang menghubungkan otot betis ke tulang tumit.
Selain nyeri, cedera pada tendon Achilles juga kerap menimbulkan pembengkakan dan kekakuan di bagian belakang tumit. Tak hanya itu, sakit di pergelangan kaki dan betis juga seringkali muncul.
5. Tarsal tunnel syndrome
Tarsal tunnel syndrome terjadi ketika saraf di dalam pergelangan kaki (tibialis posterior) terjepit atau tertekan. Biasanya, gangguan ini terjadi karena ada sesuatu yang menekan saraf tersebut, seperti taji tulang, tendon bengkak, varises, dan kondisi medis lainnya.
Akibat tekanan tersebut, Anda bisa merasakan nyeri, kesemutan, hingga mati rasa pada area pergelangan kaki dan sekitarnya, termasuk tumit.
6. Calcaneal apophysitis
Calcaneal apophysitis adalah penyebab paling umum dari nyeri tumit pada anak dan remaja, yaitu yang berusia 8-14 tahun. Ini adalah kondisi ketika terjadi peradangan pada lempeng pertumbuhan tumit.
Adapun peradangan tersebut umumnya timbul akibat tekanan yang berulang. Misalnya, ketika seorang anak banyak berlari atau melompat berulang kali.
7. Fraktur stres
Fraktur stres adalah jenis fraktur atau patah tulang akibat tekanan berulang. Sebagai contoh, melompat berulang kali atau berlari jarak jauh. Kondisi tersebut bisa menyebabkan tulang retak pada bagian kaki, termasuk area yang berdekatan dengan tumit.
Adapun keretakan tulang pada area tersebut bisa menimbulkan nyeri pada tumit Anda. Meski demikian, fraktur stres juga bisa terjadi karena tekanan kecil pada tulang yang lemah, seperti akibat osteoporosis.
8. Taji tumit
Plantar fasciitis yang kronis dapat menyebabkan terbentuknya pertumbuhan tulang pada tulang tumit yaitu taji tumit.
Cleveland Clinic menyebut, tidak semua orang dengan taji tumit akan merasakan sakit. Meski demikian, pada beberapa kasus, taji tulang ini bisa menjadi penyebab nyeri tumit.
9. Neuropati perifer
Neuropati perifer adalah gangguan yang terjadi ketika saraf dari sistem saraf perifer (bagian dari sistem saraf luar otak dan sumsum tulang belakang) mengalami kerusakan.
Kondisi ini biasanya menyebabkan rasa sakit, mati rasa, hingga terasa lemah pada bagian tangan dan kaki. Hal ini bisa menjadi hasil dari cedera traumatis, infeksi, gangguan metabolisme dan paparan racun. Salah satu penyebab neuropati yang paling umum adalah diabetes.
Bagaimana cara mengatasi nyeri tumit?
Cara mengatasi nyeri tumit tergantung pada penyebabnya. Sebagai contoh, Anda mungkin perlu melakukan latihan khusus serta memakai bantalan tumit pada sepatu jika plantar fasciitis dan taji tumit merupakan penyebab dari nyeri tumit Anda. Sementara penderita fraktur stres mungkin perlu menggunakan penyangga atau kruk untuk membantu proses penyembuhan patah tulang.
Meski demikian, sebagian besar pengobatan nyeri tumit tanpa prosedur operasi. Biasanya, dokter akan memberikan obat pereda nyeri NSAID atau mungkin injeksi steroid untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
Perangkat ortotik, seperti belat atau sepatu khusus juga kerap dokter berikan. Tak hanya itu, terapi fisik dan fisioterapi juga sering dokter rekomendasikan untuk membantu mengurangi nyeri serta mengembalikan fungsi gerak kaki Anda.
Selain cara-cara medis tersebut, Anda pun bisa membantu mengurangi rasa nyeri tumit dengan mengistirahatkan kaki Anda dari aktivitas yang memicu gejala. Kemudian, Anda pun bisa mengompres kaki dengan es untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri pada tumit Anda.
Post A Comment:
0 comments: