FISIOTERAPI BEKASI - Operasi tulang belakang memang bukan pengobatan utama untuk mengatasi masalah pada tulang belakang. Namun, pada kondisi tertentu, prosedur pengobatan ini terkadang dibutuhkan guna membantu mengobatinya. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui kapan operasi dibutuhkan, serta bagaimana persiapan, pelaksanaan prosedur, dan hal-hal yang perlu diperhatikan. Berikut informasi lengkapnya untuk Anda.
Apa itu operasi tulang belakang?
Operasi tulang belakang adalah prosedur pengobatan untuk membantu mengatasi berbagai masalah yang menyebabkan nyeri pada tulang belakang Anda. Umumnya, prosedur pengobatan ini dilakukan bila berbagai jenis perawatan medis lainnya tidak berhasil menghilangkan nyeri pada tulang belakang Anda atau justru semakin parah.
Sebagai informasi, nyeri tulang belakang atau punggung merupakan gejala yang umum terjadi pada banyak orang. Biasanya, gejala ini akan membaik dengan sendirinya dalam tiga bulan. Adapun bila dibutuhkan pengobatan, obat-obatan antiradang, fisioterapi, atau perawatan nonoperasi lain biasanya sudah cukup untuk mengobati kondisi ini.
Guna mendapat pengobatan yang tepat, tim dokter akan membantu Anda memutuskan apakah tindakan operasi sudah sesuai dengan kondisi Anda.
Siapa saja yang perlu melakukan operasi tulang belakang?
Operasi untuk tulang belakang biasanya dilakukan pada seseorang yang mengalami nyeri di bagian punggung secara terus menerus. Namun, berbagai pengobatan medis yang telah diberikan tidak menunjukkan hasil yang optimal.
Selain itu, pengobatan ini juga bisa menjadi pilihan untuk seseorang yang mengalami sakit atau mati rasa pada satu atau kedua lengan dan kaki. Biasanya, gejala tersebut terjadi karena adanya tekanan pada saraf tulang belakang, baik karena masalah pada cakram tulang belakang maupun pertumbuhan taji tulang di tulang belakang akibat osteoarthritis.
Berikut beberapa kondisi medis yang umumnya membutuhkan operasi pada bagian tulang belakang:
· Cakram atau bantalan tulang belakang yang mengalami kerusakan, seperti menonjol atau pecah.
· Stenosis tulang belakang, yaitu penyempitan tulang belakang yang memberi tekanan pada sumsum tulang belakang dan saraf.
· Spondylolisthesis, yaitu kondisi ketika satu atau lebih tulang di tulang belakang terlepas dari tempatnya.
· Patah tulang belakang, yang disebabkan oleh cedera tulang belakang atau osteoporosis.
· Penyakit atau masalah pada cakram tulang belakang yang terjadi secara degeneratif atau karena proses penuaan.
· Kelainan tulang belakang, seperti skoliosis atau kifosis, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Pada kasus yang jarang, dilansir dari American Society of Anesthesiologists, operasi tulang belakang juga kerap disarankan bagi penderita nyeri punggung yang disebabkan oleh tumor, infeksi, atau masalah pada akar saraf yang disebut dengan sindrom cauda equina. Untuk mengetahui kondisi Anda, Anda bisa melakukan cek gejala dengan kalkulator kesehatan di Hello Sehat.
Berbagai jenis operasi untuk tulang belakang
Operasi tulang belakang memiliki ragam jenis. Adapun jenis operasi yang diberikan tergantung pada penyebab nyeri punggung yang muncul serta kondisi masing-masing pasien. Berikut adalah jenis operasi tulang belakang yang umum dilakukan dokter:
· Laminektomi
Laminektomi adalah prosedur operasi yang mengangkat seluruh lamina, yaitu tulang kecil yang membentuk tulang belakang, atau taji tulang di area punggung yang menyebabkan penyempitan pada saluran tulang belakang dan tekanan pada saraf. Pengangkatan tulang ini bertujuan untuk memperbesar saluran tulang belakang serta mengurangi tekanan pada saraf.
· Laminotomi
Laminotomi adalah prosedur operasi yang mirip dengan laminektomi. Namun, laminotomi hanya menghilangkan sebagian dari lamina untuk mengurangi tekanan di titik tertentu pada tulang belakang.
· Diskektomi
Diskektomi adalah operasi pengangkatan bagian cakram tulang belakang yang mengalami hernia atau kerusakan untuk meredakan iritasi dan peradangan saraf. Prosedur operasi ini seringkali dilakukan bersamaan dengan laminektomi untuk mengakses cakram yang rusak.
· Foraminotomi
Foraminotomi adalah prosedur pembedahan untuk membuka atau memperlebar foramina, yaitu celah pada sendi tulang belakang tempat di mana saraf masuk dan keluar dari saluran tulang belakang. Operasi ini dilakukan untuk mencegah cakram atau sendi yang bengkak agar tidak menekan saraf.
· Fusi tulang belakang
Operasi fusi tulang belakang atau spinal fusion dilakukan dengan menggabungkan dua atau lebih tulang di tulang belakang Anda. Prosedur ini kerap digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang disebabkan oleh cakram yang rusak atau cedera.
· Vertebroplasti
Vertebroplasti adalah prosedur pengobatan untuk menstabilkan jenis fraktur kompresi di area tulang belakang Anda. Pada pengobatan ini, semen tulang disuntikkan ke area tulang belakang yang retak atau patah. Semen tersebut kemudian akan mengeras untuk menopang kembali tulang belakang Anda.
· Kifoplasti
Sama seperti vertebroplasti, kifoplasti juga dilakukan dengan menyuntikkan semen khusus ke dalam tulang belakang Anda yang retah atau patah. Hanya saja, pada kifoplasti, dokter akan terlebih dahulu membuka ruang atau melebarkan area tulang tulang belakang dengan balon khusus, sebelum semen tersebut disuntikkan.
Persiapan sebelum melakukan operasi tulang belakang
Sebelum menjalani operasi tulang belakang, dokter akan terlebih dahulu memeriksa kondisi Anda secara keseluruhan. Hal ini termasuk melakukan pemeriksaan fisik, mengecek riwayat medis secara lengkap, serta mungkin melakukan tes pencitraan, seperti rontgen sinar-X, untuk menentukan lokasi tulang belakang yang mengalami masalah.
Selain itu, Anda pun perlu memperhatikan hal-hal berikut sebelum operasi dijalankan:
· Beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang Anda konsumsi, termasuk dari resep dokter, yang dibeli bebas, hingga vitamin dan suplemen herbal.
· Beri tahu dokter jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti sedang hamil, alergi, atau memiliki riwayat gangguan perdarahan.
· Berhenti merokok.
· Berhenti mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat pengencer darah, aspirin, atau obat lain yang memengaruhi pembekuan darah.
· Berpuasa selama beberapa jam sebelum operasi dijalankan.
Prosedur operasi tulang belakang
Dokter akan memulai operasi dengan memberi Anda obat bius total. Artinya, Anda akan tertidur nyenyak selama prosedur operasi berlangsung.
Setelah Anda tidak sadarkan diri, kateter untuk drainase urine dapat dipasang. Setelah itu, rambut yang mungkin tumbuh di sekitar area lokasi pembedahan pun akan dipotong. Area pembedahan tersebut juga akan dibersihkan dengan sabun khusus atau antiseptik untuk mencegah terjadinya infeksi.
Setelah persiapan tersebut selesai, dokter akan membuat sayatan di bagian leher, punggung, perut, atau tenggorokan untuk dapat mengakses tulang belakang yang bermasalah. Otot yang ada di sekitarnya pun akan didorong atau diregangkan.
Pada foraminotomi, taji tulang atau cakram yang menghalangi foramina akan dihilangkan. Sementara pada operasi laminotomi, laminektomi, dan diskektomi, pengangkatan bagian tulang atau cakram yang bermasalah akan dilakukan.
Adapun pada operasi fusi tulang belakang, tulang-tulang akan digabung begitu sayatan dibuka. Setelah itu, maka alat logam, seperti sekrup, atau cangkok tulang akan dipasang untuk merekatkan atau menstabilkan bagian tulang yang sudah digabungkan.
Jika sudah selesai, sayatan akan ditutup dengan jahitan. Kemudian, perban atau balutan steril akan dipasang untuk mencegah terjadinya infeksi.
Berbeda dengan jenis operasi lainnya, vertebroplasti dan kifoplasti umumnya tidak membutuhkan sayatan. Pada dua prosedur ini, dokter akan memasukkan balon dan semen tulang melalui jarum suntik ke area kulit dan otot di punggung Anda.
Setelah operasi tulang belakang
Setelah operasi selesai, Anda mungkin diperbolehkan pulang pada hari yang sama. Namun, pada sebagian besar kasus, Anda perlu menjalani rawat inap selama beberapa hari untuk memulihkan kondisi pascaoperasi, termasuk melatih gerak tubuh dan berjalan.
Anda pun mungkin akan merasakan nyeri atau tidak nyaman di area bekas jahitan. Namun jangan khwatir, rasa nyeri ini umumnya akan membaik dalam beberapa hari atau minggu. Dokter pun akan memberikan obat pereda nyeri untuk membantu mengatasinya.
Begitu kembali ke rumah, biasanya Anda belum diperbolehkan untuk melakukan aktivitas normal hingga kondisi Anda benar-benar telah pulih. Adapun masa pemulihan setiap jenis operasi bisa berbeda. Pada laminektomi dan operasi fusi tulang belakang, masa pemulihan total bisa mencapai 3-4 bulan atau bahkan setahun.
Selama masa pemulihan ini, Anda mungkin perlu melakukan fisioterapi untuk membantu Anda melatih gerak tubuh. Obat-obatan dan vitamin tertentu pun mungkin akan diberikan guna memperkuat tulang atau mencegah komplikasi yang tidak diiinginkan.
Jangan lupa pula untuk rutin kontrol ke dokter pada jadwal yang telah ditetapkan. Namun, Anda juga harus tetap waspada dan segera berkonsultasi ke dokter jika merasakan gejala tertentu, seperti:
· Rasa sakit atau mati rasa yang tak kunjung hilang di area bekas sayatan, yang disertai dengan pembengkakan atau kemerahan.
· Demam hingga 38,3°C atau lebih.
· Keluar cairan dari luka bekas operasi.
· Hilangnya sensasi di area lengan atau tungkai dan kaki.
· Nyeri dada atau sesak napas.
· Kesulitan buang air kecil atau mengontrol pergerakan usus Anda.
Risiko komplikasi operasi tulang belakang
Berbagai risiko komplikasi dari operasi tulang belakang yang mungkin terjadi, yaitu:
· Infeksi.
· Perdarahan.
· Reaksi alergi terhadap bahan kimia atau obat-obatan yang digunakan selama operasi.
· Penggumpalan darah di kaki atau paru-paru.
· Luka bekas operasi yang tak kunjung sembuh.
· Cedera pada pembuluh darah atau saraf di dalam dan sekitar tulang belakang.
· Nyeri pada bagian tulang belakang tak menghilang atau justru semakin meningkat.
· Kelumpuhan.
· Patah tulang rusuk atau tulang terdekat lainnya
Post A Comment:
0 comments: