FISIOTERAPI BEKASI - Ada berbagai masalah kesehatan yang bisa langsung memengaruhi paru-paru, salah satunya yakni bronkiektasis. Seseorang dengan kondisi ini biasanya mengalami gejala gangguan pernapasan yang cukup berat. Itu sebabnya, penting bagi Anda untuk tahu jenis pengobatan yang tepat guna sebagai perawatan bronkiektasis. Ikuti penjelasan lengkapnya di bawah ini, yuk!



Pilihan pengobatan untuk bronkiektasis


Bronkiektasis adalah gangguan dan kerusakan yang terdapat di saluran udara (bronkus) pada paru-paru.
Saluran udara yang seharusnya mampu membersihkan lendir di paru-paru, justru tidak berfungsi secara optimal.
Hal ini yang kemudian menyebabkan lendir menumpuk sehingga terjadilah bronkiektasis.
Seperti penyakit lainnya, jika Anda atau orang terdekat mengalami bronkiektasis, gejala yang muncul bisa lebih ringan dengan menjalani pengobatan.
Hanya saja, penting untuk diingat bahwa bronkiektasis adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya.
Dengan kata lain, kerusakan yang terjadi pada bronkus bersifat permanen.
Namun, pasien masih dapat menjalani kehidupan yang sehat dan normal selama menjalani pengobatan yang sesuai.
Secara keseluruhan, tujuan pengobatan bronkiektasis adalah:

Mencegah bronkiektasis kambuh (eksaserbasi) dan gejala bertambah parah.
Mengatasi gejala-gejala bronkiektasis.
Mengatasi segala kondisi medis yang menjadi penyebab bronkiektasis itu sendiri.
Mencegah kondisi paru-paru bertambah buruk.

Oleh karena itu, pasien bronkiektasis perlu mendapatkan pengobatan agar kualitas hidupnya meningkat.
Berikut adalah beberapa pilihan penanganan medis yang umumnya diberikan untuk pasien bronkiektasis:
1. Obat bronkodilator
Bronkodilator adalah jenis obat yang membantu agar pernapasan lebih lancar. Obat ini bekerja dengan cara merilekskan otot di paru-paru serta melebarkan bronkus.
Biasanya, bronkodilator diresepkan untuk pasien dengan peradangan saluran pernapasan kronis, seperti 
asma dan PPOK.

Mengingat banyak kasus bronkiektasis yang berkaitan dengan asma dan PPOK, bronkodilator juga bisa menjadi pilihan pengobatan yang sesuai.

Bronkodilator umumnya diberikan untuk mencegah kekambuhan yang sering kali ditandai dengan gejala sesak napas.

 

Contoh obat bronkodilator adalah antikolinergik dan teofilin. Bronkodilator biasanya tersedia dalam bentuk obat hirup yang digunakan dengan inhaler atau nebulizer.

2. Kortikosteroid

Pilihan pengobatan selanjutnya untuk bronkiektasis adalah obat kortikosteroid.

Obat ini bekerja dengan cara mengurangi peradangan yang ada di saluran pernapasan.

Umumnya, dokter akan meresepkan obat kortikosteroid apabila bronkiektasis yang Anda alami berhubungan dengan penyakit asma atau Anda memiliki gejala mengi (napas berbunyi).

Seperti bronkodilator, kortikosteroid biasanya digunakan dalam bentuk obat hirup.

Akan tetapi, pemakaian kortikosteroid dalam jangka panjang berisiko menimbulkan efek samping, seperti melemahnya tulang serta meningkatkan tekanan darah.

3. Antibiotik

Antibiotik adalah jenis pengobatan bronkiektasis yang paling umum. Pasalnya, sebagian besar kasus bronkiektasis disebabkan oleh infeksi pernapasan yang diakibatkan bakteri.

Untuk mengetahui jenis antibiotik yang sesuai, dokter perlu mengetahui tipe bakteri yang menginfeksi bronkus paru-paru Anda.

Tergantung pada hasil pemeriksaan bronkiektasis Anda, dokter mungkin akan memberi resep 1 atau 2 jenis antibiotik yang harus dihabiskan dalam 10-14 hari.

Salah satu jenis antibiotik yang ditujukan khusus untuk mengurangi peradangan di bronkus adalah makrolida.

Namun, makrolida hanya diberikan pada kasus bronkiektasis yang sangat parah karena efek samping obat ini begitu kuat.

4. Obat pengencer lendir

Agar bisa membantu mengatasi gejala batuk berdahak yang sering dialami pasien bronkiektasis, obat pengencer lendir dapat menjadi solusinya.

Obat ini sering kali diresepkan dalam pengobatan bronkiektasis. Tujuan obat ini adalah untuk mengencerkan dahak dan lendir yang berkumpul di paru-paru serta tenggorokan.

Biasanya, jenis pengencer lendir yang digunakan adalah dekongestan dan ekspektoran.

5. Pemakaian alat bantu

Selain dengan obat-obatan, pasien dengan bronkiektasis juga dapat menerima terapi dengan alat bantu.

Alat bantu yang digunakan biasanya membantu mengencerkan serta membuang lendir atau mukosa dari paru-paru.

Beberapa jenis alat bantu yang biasanya menjadi pilihan adalah oscillating positive expiratory pressure (PEP) dan intrapulmonary percussive ventilation (IPV).

Terapi oscillating positive expiratory pressure (PEP) adalah teknik untuk membersihkan saluran pernapasan guna mengoptimalkan kerja paru-paru.

Jika Anda pakai alat bantu sebagai terapi bronkiektasis ini, Anda akan diminta untuk mengeluarkan napas berkali-kali melalui sebuah alat.

Sementara intrapulmonary percussive ventilation (IPV) adalah alat bantu yang berguna untuk menghilangkan lendir dan membersihkan jalan napas.

6. Terapi fisik

Pengobatan bronkiektasis juga bisa Anda lakukan dengan menjalani terapi fisik tertentu.

Secara garis besar, terapi ini disebut dengan teknik pembersihan saluran pernapasan.

Tujuan utamanya adalah mengurangi penumpukan lendir di paru-paru. Dengan demikian, gejala-gejala seperti batuk dan sesak napas dapat mereda.

Menurut situs NHS, berikut adalah 2 jenis terapi fisik yang sering direkomendasikan untuk pasien bronkiektasis:

Active cycle of breathing techniques (ACBT)

Teknik ini dilakukan dengan cara bernapas dalam periode atau durasi tertentu, kemudian diikuti dengan menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkan dahak dengan cara batuk.

ACBT dapat diulang beberapa kali selama 20-30 menit.

Chest physiotherapy (CPT)

Terapi ini termasuk yang paling populer untuk dipraktikkan. CPT melibatkan teknik menepuk dada dengan cara tertentu sehingga lendir dapat dikeluarkan dari paru-paru dengan mudah.

Saat ini, telah tersedia alat bantu CPT sehingga Anda bisa melakukan terapi ini sendiri di rumah.

Namun, kedua terapi di atas hanya dapat dilakukan dengan ahli fisioterapi yang paham betul kondisi kesehatan Anda.

7. Operasi

Jika bronkiektasis sudah memasuki tahapan yang parah dan pengobatan di atas tak lagi manjur, dokter akan meminta Anda menjalani prosedur operasi.

Operasi dilakukan untuk menghilangkan jaringan paru-paru yang rusak. Namun, biasanya operasi hanya ditujukan bagi pasien yang mengalami kerusakan pada salah satu bagian paru-paru.

Apabila lebih dari 1 bagian paru-paru terdampak bronkiektasis yang cukup parah, tindakan operasi tidak disarankan.

Oleh karena itu, pada kasus yang sangat jarang terjadi, pasien perlu menerima transplantasi paru.

Hal ini dilakukan jika kondisi paru-paru pasien sudah tidak dapat diselamatkan hanya dengan operasi biasa.

Nah, itulah beragam pilihan pengobatan bronkiektasis yang dapat direkomendasikan dokter.

Untuk tahu apa jenis pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda, selalu periksakan diri ke dokter jika muncul gejala-gejala yang tak biasa.

Selain itu, Anda tak hanya wajib menjalani pengobatan dengan teratur.

Mengelola gaya hidup yang sehat juga merupakan kunci penting dari kesehatan paru-paru Anda, seperti berhenti merokok, makan makanan bergizi, serta minum air yang cukup.

 

Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: