FISIOTERAPI BEKASI - “Terapi fisik atau disebut fisioterapi merupakan prosedur medis untuk memeriksa, memberikan penanganan, dan evaluasi seseorang yang mengalami keterbatasan gerak dan fungsi tubuh. Pemeriksaan ini dilakukan guna mencegah terjadinya kecacatan fisik sekaligus mengurangi risiko cedera maupun masalah pergerakan di masa mendatang.”
Persiapan yang Perlu Dilakukan sebelum Fisioterapi - Sebenarnya, fisioterapi dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan berbagai fungsi tubuh dalam kondisi normal setelah seseorang mengalami cedera atau kondisi medis tertentu. Apabila tubuh mengalami sakit atau cedera secara permanen, maka fisioterapi bisa dilakukan guna membantu mengurangi efeknya. Fisioterapi sendiri dapat diterapkan dengan banyak cara, baik manual maupun menggunakan bantuan alat.
Perawatan dalam Fisioterapi
Berikut ini beberapa pilihan perawatan yang bisa dilakukan saat menjalani fisioterapi:
- Terapi Manual
Teknik ini dilakukan oleh terapis dengan tujuan untuk membantu melenturkan kembali sendi yang mengalami sakit dengan cara memijat langsung menggunakan kedua tangan atau tanpa alat bantu apapun.
- Stimulasi Saraf Transkutan Listrik
Jenis terapi ini dilakukan dengan memakai alat berukuran kecil. Alat tersebut digerakkan dengan bantuan baterai yang berfungsi untuk mengirimkan arus dengan tingkatan rendah melewati elektroda yang diletakkan pada permukaan kulit. Alat tersebut bisa membantu mengurangi rasa nyeri dan sakit pada tubuh.
- Terapi Magnetik
Jenis fisioterapi ini dilakukan dengan bantuan elektromagnet dalam berbagai ukuran dan jenis. Tak berbeda jauh dengan fisioterapi dengan cara stimulasi saraf transkutan listrik, terapi magnetik juga membantu mengurangi rasa sakit dan nyeri pada bagian tubuh yang cedera.
- Taping
Merupakan alat bantu fisioterapi dengan bentuk seperti plester yang elastis. Alat ini digunakan dengan tujuan untuk membantu penyembuhan bagian tubuh yang mengalami cedera secara alami. Caranya, yaitu dengan menyangga sekaligus menstabilkan kembali otot maupun sendi tanpa harus membatasi gerakan.
Alat bernama kinesio tape ini diyakini mampu membantu meningkatkan peredaran darah, mempercepat proses penyembuhan cedera, meringankan rasa nyeri dan sakit, dan membantu mengobati peradangan yang terjadi di dalam kulit.
- Diathermy
Sementara itu, diathermy merupakan jenis fisioterapi yang dilakukan dengan memanfaatkan panas. Panas tersebut dialirkan melalui arus elektromagnetik dengan frekuensi tinggi guna membantu menyembuhkan cedera.
- Ultrasound dan Phonophoresis
Metode ultrasound terapeutik dilakukan untuk membantu meringankan peradangan dengan cara mendorong panas ke bagian tubuh yang mengalami cedera. Cara ini membantu meringankan kondisi kejang otot, meningkatkan aliran darah menuju ke jaringan yang mengalami kerusakan, sekaligus membantu meningkatkan metabolisme. Sementara itu, fisioterapi dengan teknik phonophoresis dilakukan dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik guna membantu meningkatkan penyerapan obat oles lebih maksimal.
Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Menjalani Fisioterapi?
Durasi maupun frekuensi fisioterapi pada setiap orang tidak sama. Ini bergantung pada kebutuhan dan kondisi medis masing-masing. Sebelum menjalani terapi, biasanya terapis terlebih dahulu melakukan sesi tanya jawab. Biasanya, terapis akan menanyakan gejala, seberapa parah rasa nyeri yang dialami, dan aktivitas yang dilakukan sehari-hari.
Selain itu, terapi juga mungkin bertanya perihal kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh yang mengalami cedera, pola tidur setiap hari, dan kondisi medis lainnya. Jangan lupa, kamu juga perlu memberikan informasi terkait riwayat pengobatan yang sedang atau pernah kamu jalani sebelumnya. Jadi, terapis mengetahui dengan detail dan mampu memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi tubuhmu.
Kamu juga disarankan untuk lebih sering menggerakkan tubuh sebelum atau selama menjalani sesi terapi, sehingga penyembuhan pun bisa terjadi lebih cepat. Jangan lupa, kenakan pakaian yang longgar dan nyaman saat kamu menjalani terapi, sehingga hasilnya pun lebih maksimal.
Post A Comment:
0 comments: