Fisioterapi Bekasi - Fisioterapi merupakan salah satu profesi di bidang kesehatan. Fisioterapi merupakan sebutan di Indonesia, diberbagai negara dengan nama yang berbeda-beda. Pada umumnya Fisioterapi di negara lain menggunakan nama Physiotherapy, Physical Therapy, Kinesiologic dan lain-lain. Namun, pada dasarnya memiliki dasar keilmuan dan tujuan yang sama.
Sebelum membahas Fisioterapi di Bekasi, lebih baik kita mengenal kota Bekasi dari sumber wikipedia
Pengenalan Kota Bekasi
Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Nama Bekasi berasal dari kata bagasasi yang artinya sama dengan candrabaga yang tertulis di dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara, yaitu nama sungai yang melewati kota ini. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Bekasi berjumlah 2.464.719 jiwa.
Kota ini merupakan bagian dari Metropolitan Jabodetabek dan menjadi kota satelit dengan jumlah penduduk terbanyak se-Indonesia. Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri.
Kota Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49 km², dengan batas wilayah Kota Bekasi adalah:
Utara | Kabupaten Bekasi |
Timur | Kabupaten Bekasi |
Selatan | Kabupaten Bogor dan Kota Depok |
Barat | Provinsi DKI Jakarta |
Sejarah Bekasi
Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri, itulah sebutan Bekasi tempo dulu sebagai Ibukota Kerajaan Tarumanagara. Luas Kerajaan ini mencakup wilayah Bekasi, Sunda Kelapa (Jakarta), Pasir Awi (Jonggol), Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk Bengawan Timur (Indramayu).
Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai Ibukota Tarumanagara adalah di wilayah Bekasi sekarang. Dayeuh Sundasembawa inilah daerah asal Maharaja Tarusbawa (669-723 M) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan Raja-Raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579 M).
Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberi informasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Diantaranya dengan ditemukannya 4 prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan. Keempat prasasti ini merupakan keputusan dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jaya Dewa) yang ditulis dalam 5 lembar lempeng tembaga.
Sejak abad ke-5 Masehi pada masa Kerajaan Tarumanagara, abad ke-8 Kerajaan Galuh, dan Kerajaan Pajajaran pada abad ke-14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan salah satu daerah strategis, yakni sebagai penghubung antara Pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta).
Kota Bekasi memiliki 12 kecamatan dan 56 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 2.409.083 jiwa dengan luas wilayah 206,61 km² dan sebaran penduduk 4.035 jiwa/km².[16][17]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bekasi, adalah sebagai berikut:
Penduduk Bekasi
Berdasarkan sensus tahun 2010, Kecamatan Bekasi Utara merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kota Bekasi, yakni sebesar 12.237 jiwa/km² dan Kecamatan Bantar Gebang dengan kepadatan 4.310 jiwa/km² menjadi yang terendah.[18]
Sementara pencari kerja di kota ini didominasi oleh tamatan SMA atau sederajat, yakni sekitar 65,6% dari total pencari kerja terdaftar. Sebagai kawasan hunian masyarakat urban, Bekasi banyak membangun kota-kota mandiri, diantaranya Kota Harapan Indah, Kemang Pratama, dan Galaxy City.
Selain itu pengembang Summarecon Agung juga sedang membangun kota mandiri Summarecon Bekasi seluas 240 ha di Kecamatan Bekasi Utara. Seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah keatas, Bekasi juga gencar melakukan pembangunan apartemen dan pusat perbelanjaan mewah.
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)
- Puskesmas Aren Jaya
- Puskesmas Bantar Gebang
- Puskesmas Bintara
- Puskesmas Bojong Rawalumbu
- Puskesmas Jakamulya
- Puskesmas Jati Asih
- Puskesmas Jati Bening
- Puskesmas Jati Luhur
- Puskesmas Jati Makmur
- Puskesmas Jati Rahayu
- Puskesmas Jati Sampurna
- Puskesmas Jati Warna
- Puskesmas Kaliabang Tengah
- Puskesmas Karang Kitri
- Puskesmas Kota Baru
- Puskesmas Margajaya
- Puskesmas Margamulya
- Puskesmas Mustika Jaya
- Puskesmas Pejuang
- Puskesmas Pekayon Jaya
- Rumah sakit Bekasi
- Fisioterapi Bekasi
Setelah pengenalan Kota Bekasi, selanjutnya kami bahas tentang fisioterapi yang berada di bekasi
Fisioterapi didasarkan atas ilmu yang menitikberatkan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak atau fungsi tubuh yang terganggu, kemudian diikuti dengan metode terapi gerak dan/atau dengan peralatan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 65 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi, fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi.
Fisioterapi dapat melatih pasien dengan latihan khusus, penguluran dan penguatan otot, serta bermacam-macam teknik dan menggunakan beberapa alat khusus untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi pasien.
Orang yang menjalankan pelayanan fisioterapi disebut Fisioterapis atau fisio. Fisioterapis adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan fisioterapi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dimensi Pelayanan Fisioterapi meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, dan pemulihan gangguan sistem gerak dan fungsi dalam rentang kehidupan dari praseminasi sampai ajal, yang terdiri dari upaya-upaya:
- Peningkatan dan pencegahan (promotif dan preventif), Pelayanan fisioterapi dapat dilakukan pada pusat kebugaran, pusat kesehatan kerja, sekolah, kantor, pusat panti usia lanjut, pusat olahraga, tempat kerja/industri, puskesmas dan pada pusat-pusat pelayanan umum.
- Penyembuhan dan pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif), pelayanan fisioterapi dapat dilakukan pada rumah sakit, rumah perawatan, panti asuhan, pusat rehabilitasi, tempat praktik, klinik privat, klinik rawat jalan, puskesmas, rumah tempat tinggal, pusat pendidikan dan penelitian.
Berdasarkan ruang lingkup pelayanan fisioterapi dan tuntutan kebutuhan masyarakat, dibagi menjadi:
- Fisioterapi Olahraga
- Fisioterapi Tumbuh Kembang Anak
- Fisioterapi Geriatri: berfokus pada kebutuhan gerakan orang dewasa yang usianya lebih tua atau lansia. Ada banyak kondisi yang mempengaruhi seseorang seiring bertambahnya usia seperti radang sendi, kanker, osteoporosis, penyakit Alzheimer, penggantian sendi, dan gangguan keseimbangan.
- Fisioterapi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
- Fisioterapi Kesehatan Wanita
- Fisioterapi Kesehatan Masyarakat
- Fisioterapi Nyeri
- Fisioterapi Pelayanan Medik: Pengembangan pelayanan fisioterapi pelayanan medik didasari pada spesifikasi problem kesehatan pasien, seperti fisioterapi Muskuloskeletal (penyembuhan dan pemulihan gangguan anggota gerak tubuh terdiri dari otot, tulang, sendi, jaringan ikat), Fisioterapi Kardiovaskulopulmonal (penyembuhan dan pemulihan pada gangguan jantung, pembuluh darah, dan paru), Fisioterapi Neuromuskular (penyembuhan dan pemulihan pada gangguan sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi), Fisioterapi Integument (penyembuhan dan pemulihan pada kecacatan fisik dan kulit).
Fisioterapi dalam melaksanakan praktik fisioterapi berwenang untuk melakukan:
- Asesmen Fisioterapi;
- Diagnosis Fisioterapi;
- Perencanaan Fisioterapi;
- Intervensi Fisioterapi;
- Evaluasi/re-evaluasi/re-asesmen;
- Komunikasi dan Edukasi;
- Dokumentasi.
Fisioterapi dapat melaksanakan praktik Fisioterapi pada sarana kesehatan, praktik perseorangan dan/atau berkelompok. Fisioterapi dalam melakukan praktik Fisioterapi dapat menerima pasien/klien dengan atau tanpa rujukan.
Ada berbagai macam jenjang pendidikan Fisioterapi di Indonesia saat ini, yaitu: D3, D4, dan S1+ Pendidikan Profesi.
Gelar pendidikan Fisioterapi di Indonesia: D3 (A.Md.Kes (FT)), D4 (S.Tr.Kes (FT)), S1 (S.Ftr), dan gelar pendidikan profesi fisioterapi (Ftr).
Organisasi fisioterapi adalah wadah untuk berhimpunnya para fisioterapis. Organisasi Fisioterapi di Indonesia bernama Ikatan Fisioterapi Indonesia. Organisasi fisioterapi dunia bernama World Physio. Organisasi mahasiswa Fisioterapi di Indonesia bernama Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia atau disingkat IMFI
Tentang Fisioterapi Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi
Poli Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi adalah layanan yang menangani pasien dengan gangguan fungsi tubuh atau keterbatasan fisik akibat penyakit atau cedera guna meningkatkan kualitas hidup pasien tersebut dengan memaksimalkan fungsi yang ada oleh Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang profesional dan berpengalaman dibidangnya.
Dokter rehabilitasi medis dapat menentukan rencana tatalaksana atau program perawatan dan pengobatan sesuai dengan riwayat kesehatan pasien. Melalui program latihan dan perawatan fisik tersebut, pasien akan dibantu untuk meningkatkan kemampuan fisik dan kesehatannya serta memperbaiki kualitas hidupnya.
Kondisi yang dapat ditangani oleh Dokter Rehabilitasi Medis
Dokter rehabilitasi medis akan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain, seperti fisioterapis, ahli terapis okupasi (occupational therapist), terapis wicara, perawat, dokter umum, dan dokter spesialis lainnya, misalnya dokter saraf, dokter bedah, dokter spesialis kedokteran olahraga, dan dokter ortopedi.
Ada berbagai macam kondisi yang dapat ditangani oleh dokter rehabilitasi medis beserta tim rehabilitasi medik yang terdiri dari berbagai tenaga kesehatan tersebut, di antaranya:
- Keterbatasan fungsi tubuh, kelemahan atau kelumpuhan anggota gerak, atau kecatatan, misalnya akibat cedera, kecelakaan, atau penyakit tertentu, seperti stroke
- Pemulihan setelah menjalani operasi besar, seperti operasi penyambungan tulang, operasi sendi, operasi pada saraf dan otak, atau operasi tulang belakang
- Pemulihan dari luka bakar derajat berat serta kelainan yang terkait, misalnya perlengketan jaringan tubuh atau kontraktur
- Nyeri akut maupun kronis, misalnya akibati artritis, nyeri punggung, dan cedera berulang
- Kesulitan bernapas, misalnya karena penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) atau asma
- Kesulitan bergerak atau terbatasnya pergerakan otot dan sendi akibat kondisi berat badan berlebih atau obesitas
- Gangguan menelan dan kesulitan bicara, misalnya akibat kanker laring, stroke, atau cedera pada leher atau otak
- Amputasi, misalnya pada pasien yang mengalami infeksi berat akibat luka diabetes, cedera, atau kecelakaan berat
Terapi yang dapat dilakukan Dokter Rehabilitasi Medis
Ada berbagai macam program latihan, teknik perawatan fisik, serta pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter rehabilitasi medis untuk memulihkan kondisi kesehatan pasien. Jenis penanganan dan program yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing pasien.
Secara umum, berikut adalah beberapa jenis penanganan yang dapat dilakukan oleh seorang dokter rehabilitasi medis:
- Terapi okupasi
Terapi okupasi merupakan perawatan khusus yang dilakukan dokter rehabilitasi medis dan occupational therapist untuk membantu pasien dengan keterbatasan fisik maupun mental. Dengan terapi okupasi, pasien akan dibimbing dan dilatih agar bisa beraktivitas serta hidup lebih mandiri dan produktif.
Saat terapi okupasi dilakukan, dokter rehabilitasi medis akan memperhatikan dan menilai kesulitan yang dihadapi pasien dalam melakukan berbagai macam aktivitas. Dari situlah, dokter rehabilitasi medis dan ahli terapi okupasi akan memberikan pelatihan yang sesuai guna mempermudah pasien dalam melakukan aktivitas tersebut.
Misalnya, pada pasien stroke, dokter rehabilitasi medis dan terapis okupasi akan melatih keseimbangan tubuh, mengajarkan kembali cara makan, minum, mandi, berpakaian, atau berjalan, serta mengajarkan cara menggunakan alat bantu, seperti kursi roda.
Terapi okupasi tak hanya diberikan kepada penderita penyakit stroke, tapi juga pada penderita penyakit lain, seperti artritis, cedera otak, multiple sclerosis, cerebral palsy, cedera tulang belakang, penyakit bawaan lahir, dan pada pasien yang menjalani amputasi.
- Fisioterapi
Terapi berikutnya yang biasa diberikan dokter rehabilitasi medis adalah fisioterapi. Tujuannya untuk meningkatkan fungsi serta kekuatan sendi dan otot. Terapi ini umumnya akan dilakukan oleh dokter rehabilitasi medis dengan bantuan para fisioterapis.
Dengan menjalani fisioterapi, keterbatasan gerak yang dialami pasien dapat teratasi, sehingga kemampuan mereka untuk berdiri, menyeimbangkan tubuh, berjalan, dan menaiki tangga akan menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Fisioterapi dianjurkan bagi pasien yang mengalami cedera, gangguan fisik, dan pergerakan yang terbatas, misalnya pasien stroke, saraf terjepit atau HNP, yang baru menjalani operasi tulang atau saraf, serta yang menjalani amputasi.
Untuk informasi lebih lanjut, klik disini
- Terapi bicara
Latihan yang diberikan berfungsi untuk memperkuat otot-otot di wajah dan tenggorokan. Melalui terapi bicara, dokter dan terapis wicara dapat membantu pasien yang mengalami gangguan bicara, sulit untuk merangkai kata, dan gangguan menelan agar bisa berbicara serta makan dan minum lebih lancar.
Terapi ini bisa dilakukan pada pasien dengan kondisi tertentu, seperti gagap, stroke, apraksia, disartria, kerusakan saraf tenggorokan dan pita suara, disfagia, demensia, atau gangguan mental tertentu, seperti ADHD dan autisme.
Terapi bicara juga bisa dilakukan pada anak-anak yang mengalami keterlambatan dalam berbicara (speech delay).
Kapan harus memeriksakan diri ke Dokter Spesialis Rehabilitasi Medis?
- Menderita penyakit atau cedera yang menyebabkan gangguan fisik, seperti kelumpuhan atau hilangnya fungsi normal pada bagian tubuh tertentu
- Menderita cacat fisik yang menyebabkan ruang gerak untuk melakukan aktivitas normal menjadi terbatas atau terhambat
- Telah menjalani operasi besar yang memerlukan latihan atau penyesuaian untuk melakukan aktivitas tertentu
KEY : klinik fisioterapi bekasi, biaya fisioterapi di bekasi, fisioterapi di bekasi, klinik fisioterapi di bekasi, biaya fisioterapi bekasi, tempat fisioterapi di bekasi, fisioterapi rsud bekasi, daftar klinik fisioterapi di bekasi
Post A Comment:
0 comments: